Selasa, 18 Oktober 2011

implementasi manajemen


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manajemen sumber daya manusia (SDM)
2.1.1 Pengertian manajemen sumber daya manusia
            Manajemen sumber daya manusia adalah proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
            Pengertian ini mencakup dari mulai memilih siapa saja yang memiliki kualifikasi dan pantas untuk menempati posisi dalam perusahaan (the man on the right place) seperti yang diisyaratkan perusahaan hingga bagaimana agar kualifikasi ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan serta dikembangkan dari waktu ke waktu. Oleh karena manajemen sumber daya manusia ini merupakan proses yang berkelanjutan, sejalan dengan proses operasionalisasi perusahaan, maka perhatian terhadap sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khusus dalam organisasi perusahaan. Dalam struktur organisasi perusahaan, terutamanya perusahaan menengah dan besar, selain direktur utama, bagian yang bertanggung jawab dan berfungsi mengelola urusan sumber daya manusia ini adalah bagian sumber daya manusia, atau biasanya lebih dikenal dengan bagian personalia. Adapun untuk perusahaan kecil – kecilan yang jumlah sumber daya manusianya dibawah 10 orang seperti home industry, bisnis warung, dan sebagainya biasanya pengelolaan sumber daya manusia ini langsung ditangani oleh sang direktur atau manajemen atau bosnya.
2.1.2 Implementasi manajemen sumber daya manusia di rumah sakit
            Manajemen sumber daya manusia pada hakikatnya merupakan bagian integral dari keseluruhan manajemen rumah sakit. Strategi manajemen sumber daya manusia sebenarnya juga merupakan bagian integral dari strategi rumah sakit. Dengan pemahaman bahwa sumber daya manusia adalah asset utama rumah sakit manajemen sumber daya manusia yang strategis memandang semua manager pada tingkat apapun baik secara structural maupun fungsional sebagai manager sumber daya manusia.
a.       Latar belakang organisasi di rumah sakit
Manager sumber daya manusia di rumah sakit telah lama memahami bahwa para professional di rumah sakit adalah asset utama sekaligus berpotensi jadi masalah utama yang harus dikelola secara arif dan bijaksana.
            Bagaimanapun keberhasilan sebuah organisasi sangat bergantung pada kemampuan manajemen dalam menyerasikan unsure-unsur karyawan dengan system, struktur organisasi, teknologi, tugas, budaya organisasi dan lingkungannya (Budi Paramita, 1985).
            Telah di sadari pula bahwa SDM seringkali menjadi penyebab kegagalan organisasi. Menurut analisis Teng (2002) penyebab kegagalan organisasi dari sisi SDM sekurang-kurangnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.      Sikap serta pola piker yang negative.
2.      Staff turnover (tingkat penggantian staff) yang tinggi .
3.      Program intensif yang buruk .
4.      Program pelatihan yang buruk .
5.      Rendahnya kemampuan mengembangkan dan memotivasi karyawan ,.
Saat ini keberhasilan sebuah rumah sakit sangat ditentukan oleh pengetahuan, keterampilan, kreatifitas dan motivasi staff dan karyawannya . oleh karena itu peranan manajemen SDM sangat menentukan keberhasilan rumah sakit dalam menentukan keberhasilannya .
b.      Interaksi antar profesi atas dasar kemitraan
Kemitraan antar profesi di RS dalam hal ini sebagai berikut :
1.      Adanya pengakuan timbale balik dalam bingkai keilmuan masing-masing.
2.      Pengakuan dan penghormatan pada otonomi masing-masing dalam ruang lingkup profesi.
3.      Pengakuan tentang kemandirian profesi dan pengakuan terhadap keharusan untuk bekerja sama demi kepentingan pasien.
4.      Pengakuan timbal balik terhadap etika dan standart profesi.
Pada dasarnya karyawan rumah sakit adalah asset utama RS human capital yang memiliki capabilitas dan commitment tinggi harus dikelola sebaik-baiknya agar produktifitasnya tinggi.
c.       Kategori karyawan rumah sakit
Lazimnya di setian rumah sakit terdapat 4 kategori karyawan, yaitu :
1.      Dokter umum, specialist dan subspecialis.
2.      Paramedic keperawatan
Perawat umum, perawat mahir (bedah cardiovascular, anak, bidan, dll.)
3.      Peramedis non keperawatan
Apoteker, assisten apoteker, analis kimia, analis laboratorium, piƱata rotgen, fisiotherapy, dll.
4.      Tenaga non medis
Tenaga teknis, tenaga administrative umum, keuangan, akuntan, dll.
d.      Program pengembangan staff dan organisasi
Rumah sakit sebagai organisasi yang tumbuh akan selalu mencari cara terbaik untuk memberikan pelayanan kepada pasien. Suatu program pelatihan yang sistemik bagi para manager dan specialist harus direncanakan untuk mengisi kebutuhan organisasi di masyarakat.

2.2 Manajemen keuangan
2.2.1. Pengertian manajemen keuangan
Manajemen keuangan terdiri dari 2 kata yaitu manajemen dan keuangan. Manajemen adalah teknik atau cara mengelola suatu kegiatan agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Keuangan adalah alat transaksi yang digunakan individu atau perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungak aktivitas.
2.2.2 Fungsi manajemen keuangan
            Fungsi atau tugas pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dana dan mempergunakan dana tersebut untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
            Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut 4 aspek, yaitu :
1)      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manjer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2)      Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3)      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer diperusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4)      Manajer keuangan harus mampu menhubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
2.2.3 Tugas pokok
            Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seseorang manajer keuangan secara umum adalah :
1)      Mendapatkan dana perusahaan
2)      Menggunakan dana perusahaan
3)      Membagi keuntungan / laba perusahaan
2.2.4 Implementasi manajemen keuangan
1)      sistem keuangan sederhana
            sistem keuangan harus dikelola dengan baik agar dapat melaksanakan tugasnya mengedarkan dana untuk seluruh kegiatan operasional.
2)      modal
            modal adalah sejumlah dana atau uang yang disediakan untuk keperluan suatu usaha. Menanamkan modal suatu usaha dapat dilaksanakan dalam bentuk barang (gedung, tanah, mesin, barang dagangan, dan sebagainya, yang biasanya disebut sebagai kekayaan atau harta perusahaan).
            Sebagai titik awal, begitu siap menjalankan operasi pelayanan bidan, maka akan memerlukan modal operasi (dana operasional). Dana ini diperlukan untuk modal kerja (tambahan) investasi harta tetap, (misalnya tempat tidur, peralatan medis, dsb yang bersifat tidak habis pakai atau tahan lama).
3)      akunting
akunting adalah seni mencatat atau mengelompokan dan mengikhtisarkan peristiwa yang bersifat financial dan mengintrepertasikan hasilnya. Secara menejerial akunting dapat didefinisikan sebagai suatu system informasi keuangan dengan iput bukti transaksi dan output laporan keuangan.
Didalam akunting transaksi biasanya dibagi dan dicatat dalam beberapa kelompok :
a.       harta
lancar terdiri dari :
-          kas
-          piutang
-          stock
harta tetap terdiri dari :
-          peralatan
-          gedung
-          tanah
b.      utang
-          utang dagang
-          gaji yang masih harus dibayar
-          utang pajak
-          kredit investasi
c.       modal
-          modal pemilik
-          laba ditahan
d.      pendapatan
-          hasil penjualan
e.       biaya
-          gaji
-          pembayaran material
-          lain-lain
4)      laporan keuangan
Neraca
Suatu laporan keuangan yang menggambarkan bentuk laporan pada satu saat tertentu. Dimana menggambarkan posisi harta, utang, modal.
Laporan perhitungan laba dan rugi
Bila hanya melihat dari neraca maka tidak dapat melihat keuntungan dan kerugian. Untuk itu perlu digunakan laporan lain yang memberikan informasi tentang hasil pendapatan dari jasa beserta biaya-biayanya. Laporan itu dinamakan laporan perhitungan laba dan rugi.

2.3 Manajemen perlengkapan atau logistik
2.3.1 Pengertian manajemen logistik
            Serangkaian kegiatan perencanaan,pengorganisasian,dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan,pencatatan pendistribusian,penyimpanan,pemeliharaan dan penggunaan logistic guna mendukung afektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
2.3.2 Tujuan manajemen logistik
a. Tujuan umum
1)      Tujuan operasional
Tujuan operasional ® agar tersedia barang / bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.
2)      Tujuan keuangan
Tujuan keuangan ® operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-serendahnya.
3)      Tujuan pengamanan
b. Tujuan khusus
mendukung efektivitas dan efisiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan organisasi
2.3.3 Implementasi manajemen logistic pada klinik bidan praktik swasta
            Untuk melaksanakan praktik bidan terdapat sejumlah persaratan minimal dan perlengkapan pelayanan kebiudanan yang Di atur melalui peraturan pemerintah,yang mencakup;
-          Peralatan (steril dan tidak steril)
-          Bahan habis pakai
-          Obat-obatan
-          formulir dan kelengkapan adsministrasi.
Sarana medis-non medis
1.      sarana non medis
a.       bangunan dan tata ruang
sekurang-kurangnya terdiri dari :
A1.Ruang tunggu :
-          kursi / bangku pasien
-          meja / majalah / surat kabar
-          meja dan kursi petugas pengantar
A2.Ruang pemeriksaan :
-          meja dan kursi provider
-          lemari, meja obat
-          tempat cuci tangan
A3.Kamar kecil (WC)
Perhatikan :
-          kenyamanan
-          keamanan
-          privacy
-          kepuasan
b.      perlengkapan penunjang
1.      buku kas (bila perlu)
2.      buku resep
3.      blanko formulir rujukan
4.      blanko kwitansi
5.      blanko surat sakit
6.      blanko surat sehat
7.      blanko buku kesehatan pribadi
8.      kelengkapan rekam medis
9.      -    sederhana : kartu pasien dan rak penyimpanan
-          Canggih :computer stiap perangkat lunak
c.       KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
1.      KIE KB dan kesehatan hendaknya disampaikan secara informatif dan tidak berdampak negative dengan bantuan :
a.       Leaflet
b.      Brosur
c.       Poster
d.      Alat peraga
2.      Sarana medis KB :
a.       Meja ginekolog
b.      IUD kit
c.       Implant kit
d.      Alat-alat kontrasepsi
e.       Speculum
f.       Cocor bebek
g.      Lampu obgyn
3.      Sarana non medis
KIE KB berupa :
a.       Leaflet kontrasepsi
b.      Brosur KB
c.       Poster KB
d.      Alat peraga kontrasepsi dan anatomi
e.       Kartu tunjangan
f.       Rekam medic
4.      Sarana medis kesehatan :
Meja bidan
a.       Timbangan anak
b.      Timbangan dewasa
c.       Stetoskop
d.      Lampu senter
e.       Thermometer
f.       Plester
g.      Pinset
h.      Scalpel
i.        Alcohol, kapas, kasa steril
j.        Peralatan suntik